⁷• ʟᴇᴀɢᴜᴇ ᴏꜰ ᴠɪʟʟᴀɪɴ

311 35 1
                                        

"Jangan memaksakan dirimu, Eraser Head!"

*****

"Huwaaaa."

Bruk!

"Itte.."

Tsukasa mengamati sekeliling nya. Tempat dimana ia terdampar ini terlihat seperti medan pertempuran.

"Tsukasa! Apa yang kau lakukan disini?!"

Seseorang dengan suara paling familiar memanggilnya. Terlihat dia sedang bertarung melawan beberapa penjahat.

"Sensei!" Tsukasa berdiri dan mendekati orang itu—Aizawa.

"Warp itu yang membawa ku kema—"

"Awas!"

Dum!

Tempat berdiri Tsukasa seketika dipenuhi asap.

"Hampir saja.."

Sebuah tinju yang mengarah pada Tsukasa berhasil di tahan dengan sebuah monster besar yang dikenal sebagai Susanoo. Lalu, dia menangkis tinju penjahat itu, hingga membuat penjahat itu terpental jauh.

Setelah selesai dengan lawannya, Aizawa pun mendekati Tsukasa, "Bagaimana yang lain?"

Tsukasa membelakangi punggung Aizawa sambil berjaga-jaga, "Maa ne. Aku tidak tau pasti di mana mereka. Tapi aku masih merasakan hawa mereka disekitar sini. Mungkin saja mereka dibawa ke tempat bencana-bencana yang lain."

"Kalau begitu, sekarang kau bantu aku melawan mereka. Lalu nanti, aku akan mencari timming yang pas untuk melawan bos mereka," ujar Aizawa.

"Haik."

Lalu mereka berpencar dan melawan penjahat di wilayah masing-masing.

"Kau pikir kau bisa menang melawan kami seorang diri, oi bocah?!" remeh salah satu penjahat disana.

"Aku belum sempat memikirkan hal semacam itu. Demo, jika menurutmu begitu, aku tidak akan menolaknya." Tsukasa mengambil salah satu gulungan dan memunculkan kipas besi dengan segel pemanggil, lalu berlari ke arah penjahat itu.

Dia mengembangkan kipas nya dan mengayunkan nya, "Fuuton: Mugensajin Daitoppa!"

Terbentuk lah sebuah angin beliung yang menelan beberapa penjahat. Beliung itu berputar-putar di tengah.

"Akan aku meriahkan suasana nya." Dia kembali mengayunkan kipasnya, "Katon: Uzu Sokatou!"

Jadilah sebuah beliung membara.

"Huwaaaaaa!" jerit para penjahat itu.

"Badai apaan itu? Apa itu berasal dari tempat kebakaran?" Kaminari—yang berada di tempat yang berbeda—merinding melihatnya.

"Tidak. Itu berasal dari pusat perbelanjaan." ujar Yaoyorozu.

"Siapa yang membuat badai gila seperti itu?" heran Jiro.

Tak lama kemudian, badai itu berhenti, dan penjahat-penjahat yang tadi terperangkap, sudah kering bergeletakan.

Tsukasa menutup kembali kipas nya dan menghampiri mereka, "Apa yang kalian lakukan? Ayo bermain denganku."

"Jangan berlebihan, Tsukasa. Tetaplah fokus terhadap lawanmu," tegur Aizawa.

"Siap, kapten."

.

Zona Kapal Karam...

"Haha. Apa maksudmu, bertarung? Apa kau bodoh?! Mereka mungkin bisa membunuh All Might, kan? Kau bertentangan dengan dirimu sendiri, Midoriya!"

Statistics (BNHA x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang